7 Tahap Membuat Fondasi Rumah Kuat dan Kokoh

Membangun sebuah rumah yang kuat dan kokoh dimulai dari fondasinya yang wajib bagus. Membuat fondasi rumah modern seharusnya tidak se-asal jadi seperti rumah zaman dulu. Sebab ada beberapa hal yang mempengaruhi kekuatan fondasi itu sendiri.

Bisa dari struktur tanah, pemilihan materialnya, hingga cara setting fondasinya yang bisa saja keliru. Hal-hal seperti ini sebaiknya Anda waspadai jika rumah Anda yang sedang atau akan dibangun akan dipakai sendiri untuk jangka panjang. Percayalah, tidak ada ending yang enak jika sudah salah perkiraan dari awal.

Fondasi rumah yang rapuh dampaknya bisa banyak jeleknya dan tentu saja semuanya merugikan. Efek paling ringan mungkin tembok atau lantai rumah akan retak-retak padahal Anda menganggapnya sebagai bangunan baru.

Untuk itulah hadirnya artikel ini ke ruang baca Anda adalah untuk sama-sama bicara soal bagaimana cara membuat fondasi rumah yang kuat dengan biaya seminim mungkin.

Baca juga: Strategi bangun rumah 50 Juta sampai beres

Pentingnya Membuat Fondasi Rumah yang Kokoh

Sekali lagi, fondasi adalah hal utama dan paling penting karena ujung tombak kekuatan dari sebuah bangunan gedung termasuk rumah/hunian. Jika fondasinya saja buruk maka bisa dipastikan apa pun yang dipasang di atasnya bakalan cepat rusak.

Fondasi merupakan dasar pertama untuk menopang tegaknya sebuah rumah atau gedung. Fondasi yang kuat dan terencana dengan baik, akan berdampak pada kekuatan rumah itu sendiri, bangunan rumah jadi awet, dinding tidak retak dan mengurangi risiko rumah roboh. Pada intinya, dalam membuat fondasi rumah perlu sekali dilakukan dengan cara yang tepat.

Langkah membuat fondasi rumah yang kuat dan berkualitas

Membuat fondasi Rumah, Membuat fondasi Rumah sendiri, jenis fondasi rumah
Fondasi rumah perlu dirancang dengan maksimal agar kuat menopang beban di atasnya – ndekor.id

Sebelum Anda mulai membuat fondasi rumah dengan berbagai pertimbangan yang tepat, Anda perlu memulainya dengan memperhatikan kondisi tanah. Cek apakah kondisi tanah untuk bangunan rumah Anda tersebut berkontur keras atau lunak.

Pengecekan ini bertujuan untuk memastikan agar fondasi rumah nantinya tetap stabil dan tidak mengalami penurunan yang dapat membahayakan rumah Anda.

Selain itu, Anda juga harus menentukan fondasi sesuai dengan jenis bangunan di atasnya. Apakah untuk bangunan rumah sederhana atau bangunan bertingkat.

Dua hal ini akan kita bahas satu per satu di bawah ini:

Baca juga: Strategi bangun rumah 20 juta sampai jadi

1. Atasi dulu masalah kondisi Tanah

Hal pertama yang harus diperhatikan dalam membuat fondasi rumah ialah keadaan tanahnya, apakah tipe keras atau lunak. Tanah yang keras tentu saja punya potensi pembuatan fondasi yang cakar ayamnya tidak perlu terlalu dalam.

Sementara tanah yang lunak bisa jadi akan bergerak jika musim hujan sehingga mau tidak mau harus diberi cakar ayam yang dalam.

Selain itu, apabila lokasi tanah di tempat yang akan dibangun memiliki karakter yang gembur, maka perlu dilakukan pemadatan terlebih dahulu. Struktur tanah yang kuat ini sangat penting untuk dibuat agar fondasi yang nantinya dibangun bisa sekokoh mungkin.

2. Jika lahan miring, lakukan hal ini

Membuat struktur bertingkat

Tentu harus ada solusi untuk mengatasi tanah yang miring sementara akan dibangun rumah di atasnya. Salah satu caranya adalah dengan membuat jenis fondasi bangunan dengan struktur bertingkat.

Dengan struktur bertingkat ini, tentu akan membantu menghemat ongkos pengurukan, kalaupun ada yang harus dikeruk untuk meratakan, tentu hanya sebagian kecil saja. Jika elevasi kemiringannya tak besar, perbedaan tinggi permukaan ruang satu dengan lainnya dapat dihubungkan dengan tangga landai.

Sedangkan jika elevasinya tajam, ada bagian yang harus dikeruk dan bagian lain diuruk. Letak seninya ada pada naik-turun atau tinggi-rendahnya ruangan yang dibuat.

Asalkan tanahnya tidak labil dan cakar ayamnya dalam, maka bangunan bisa dipastikan akan tetap kuat. Hanya saja memang banyak orang tidak merekomendasikan membuat fondasi rumah dengan kata lain membangun hunian di atas lahan miring.

Membuat tinggi fondasi belakang dan meratakannya dengan tanah atau meninggikan bagian belakang

Fondasi belakang yang tinggi dimaksudkan sebagai penahan tanah urugan untuk menyamakan tinggi dengan bagian depan. Cara ini hanya bisa dilakukan pada lahan yang memiliki selisih tinggi tidak lebih dari 2 meter, jika lebih dari itu mustahil untuk dikerjakan.

Kalaupun perlu buatlah urugan sampai bagian belakang lebih tinggi dari bagian depan, agar konstruksinya lebih kuat.

Baca juga: Bentuk rumah dengan biaya 100 jutaan

3. Gambar rancangan Pondasi

Langkah selanjutnya untuk membuat fondasi rumah yang tepat adalah penggambaran rancangannya. Setelah itu diteruskan dengan penggalian alur fondasi sesuai dengan gambar yang dibuat.

Siapkan batuan, semen, dan pasir, bila diperlukan persiapkan juga besi lonjoran beserta kawat sebagai bekisting kolom dan sloof (lajur di atas fondasi). Bekisting kolom dan sloof diperlukan sebagai penopang dan kerangka dasar rumah terutama sebagai penguat tembok.

Setelah penggalian selesai maka kerangka besi dan kawat bisa ditata terlebih. Setelah itu ditimbun dengan semen cor lalu diiringi dengan penataan batuan putih dan adonan pasir semen hingga ketinggian mencapai 50-an cm.

4. Lakukan Penggalian

Pekerjaan selanjutnya dalam membuat fondasi rumah adalah melakukan penggalian. Kedalaman fondasi untuk rumah sederhana cukup sedalam 40-50 cm, dan lebar sekitar 30-40 cm.

Penentuan kedalaman ini juga dipengaruhi oleh tekstur tanah. Jika tanah bertekstur keras, maka ukuran di atas cukup memadai. Namun jika tanah bertekstur lembut, maka penggalian harus lebih dalam.

5. Memasang batu dan bata

Setelah selesai menggali, saatnya memasang fondasi dengan batu kali atau batu bata merah. Pemasangan batu bata untuk fondasi harus disesuaikan dengan titik atau benang yang telah ditentukan pada boplang.

Biasanya dengan ukuran kedalaman di atas dipasang batu setinggi 4 lapis bata merah. Teknik memasang batu bata untuk fondasi berbentuk hampir segi tiga, lapisan paling bawah melebar, sedangkan ke atas pasangan satu batu bata (seukuran 20 cm).

6. Memasang Besi tiang

Jika telah selesai memasang seluruh bata, maka dilanjutkan dengan memasang besi yang telah dianyam dengan kawat ikat. Masing-masing ujung besi harus dibengkokkan dan dikaitkan dengan besi fondasi pelat atau tiang kolom.

7. Memasang bekisting

Langkah selanjutnya setelah besi di pasang, adalah menambahkan begisting untuk sloof dengan menggunakan papan berukuran 400 cm x 20 cm x 2 cm. Pemasangan harus rapi dan kuat, sehingga tidak rusak atau jebol akibat tekanan adukan cor saat pengecoran sloof.

Pada saat melakukan pengecoran sloof, permukaan bagian atas harus rata, rapi dan sejajar dengan papan bekisting. Besi harus tertutup adukan cor, sehingga air tidak masuk dan merusak besi saat terkena air hujan, dan besi tidak berkarat.

Jika semua langkah sudah selesai, dan batu bata sudah naik semua maka tinggal nanti dilakukan finishing. Tentu saja perlu menunggu bekisting siap dibongkar yang artinya harus menunggu cor mengering terlebih dulu.

Baca juga: Bangun rumah dengan biaya 30 juta

Mungkin itu saja ulasan dari kami tentang gambaran cara membuat fondasi rumah yang baik dan benar agar diperoleh konstruksi hunian yang kokoh. Pada prinsipnya tidak harus ahli untuk membuat ini, asal ada kemauan belajar, kami yakin Anda bisa melakukannya. semoga bermanfaat.(ls.) editor: RN, ND.

Lutfi N

Menulis seputar property sejak tanggal 7 Agustus 2016. Hobby menulis dan membaca. Bacaan seputar konsep hunian. Topik yang disukai adalah topik yang mengedepankan kenyamanan tempat tinggal.

All Post | Website