Baja ringan yang biasa digunakan sebagai rangka atap rumah ternyata memiliki banyak kelebihan. Manfaat untuk konstruksi atap juga sebenarnya sudah dikenal cukup lama, meski lebih muda umurnya dari kayu.
Diantara kelebihan yang paling kentara adalah bahannya mampu menggantikan material mainstream untuk rangka atap yaitu kayu. Padahal, kayu sudah dikenal secara turun temurun sebagai bagian dari material konstruksi bangunan.
Bisa dilihat dari rumah-rumah jaman dulu yang tidak lepas dari peran kayu sebagai salah satu material utamanya. Sementara baja ringan baru-baru ini saja diterapkan sebagai bagian penting dari konstruksi bangunan, khususnya rangka atap.
Table of Contents
- Apa itu Baja Ringan?
- 8 Keunggulan Atap Baja Ringan
- 1. Bisa Diandalkan untuk Menahan Gempa
- 2. Berguna untuk menahan laju api saat kebakaran
- 3. Tidak mudah diserang rayap
- 4. Pemasangannya relatif lebih cepat dari material kayu
- 5. Tidak mudah menyusut atau memuai
- 6. Proses pengerjaan/pembuatan lebih cepat
- 7. Tidak perlu pengecatan
- 8. Baja ringan material yang ramah lingkungan
- Kelemahan Baja Ringan untuk Atap Rumah
Apa itu Baja Ringan?
Baja ringan adalah jenis material dari baja namun bentuknya tipis dan fungsinya setara dengan baja konvensional. Bahannya yang tahan terhadap serangan rayap, membuat baja ringan kerap menjadi alternatif solusi menggantikan kayu sebagai rangka atap rumah.
Rangka atap baja ringan dibuat untuk memudahkan perakitan dan pembuatan konstruksi. Meskipun tipis, baja ringan memiliki derajat kekuatan tarik yang tinggi yaitu sekitar 550 MPa, sementara baja biasa hanya sekitar 300 Mpa saja.
Kekuatan tarik dan tegangan ini mampu untuk mengkompensasi bentuknya yang tipis. Ketebalan materialnya, beredar sekarang ini berkisar dari 0,4mm – 1mm.
Dalam perhitungan kuda-kuda, baja tipis ini amatlah berbeda dengan kayu, yakni cenderung lebih rapat. Semakin besar beban yang harus dipikul, jarak kuda-kuda semakin pendek.
Misalnya untuk genting dengan bobot 40 kg/m2, jarak kuda-kuda bisa dibuat setiap 1,4 m. Sementara bila bobot genteng mencapai 75 kg/m2, maka jarak kuda-kuda menjadi 1,2 m.
Material baja tipis ini banyak dipakai sebagai alternatif material kayu. Jelas membantu sekali siapa pun yang kurang cocok dengan kayu. Baik dari segi kelebihan maupun harganya.
Selain bisa turut menjaga kelestarian lingkungan dengan mengurangi penggunaan kayu, Bahan material jenis ini juga awet digunakan hingga puluhan tahun. Inilah alasan lain yang perlu digaungkan, agar banyak orang juga mau memakai material baja tipis sebagai alternatif.
8 Keunggulan Atap Baja Ringan

Seperti sudah disinggung di awal bahwa baja tipis ini bisa dipakai sebagai salah satu alternatif material terbaik pengganti kayu. Biasanya dipakai sebagai rangka atap rumah karena selain kuat juga ringan dan mudah dipasang.
Berikut ini beberapa manfaat, sekaligus kelebihannya dijadikan rangka atap rumah yang menggunakan material ini.
1. Bisa Diandalkan untuk Menahan Gempa
Karena bobotnya yang ringan dibandingkan kayu, beban yang harus ditanggung oleh struktur di bawahnya menjadi lebih rendah. Hal ini sangat berguna bagi bangunan yang berada di wilayah rawan gempa.
Pada saat gempa terjadi, rangka atap yang ringan tidak akan membuat bangunan di bawahnya mudah hancur. Sebaliknya, atap dengan material baja tipis ini, membantu meredam guncangan yang terjadi di tanah menuju dinding dan atap.
2. Berguna untuk menahan laju api saat kebakaran
Apabila terjadi kebakaran, rangka dengan bahan material baja, tidak berpotensi membesarkan nyala api. Hal ini sangat berbeda dibanding dengan rangka kayu.
Saat terjadi kebakaran, kayu akan dengan mudah membuat bara semakin membesar, sehingga kerusakan pada bangunan akan semakin parah. Salah satu kelebihan material baja ialah mampu menghambat laju nyala api dan setidaknya lebih aman dipakai pada rumah-rumah kompleks.
3. Tidak mudah diserang rayap
Rangka atap yang menggunakan material ini, bebas dari serangan rayap. Sehingga tahan lama dan tak perlu direnovasi terlalu sering.
Sementara kayu membutuhkan lapisan khusus pencegah serangan rayap jika tidak ingin ada rayap yang menggerogoti.
4. Pemasangannya relatif lebih cepat dari material kayu
Bila dibandingkan dengan rangka kayu, instalasinya lebih mudah dan simpel. Apalagi ditunjang dengan bobotnya yang ringan maka satu orang tukang pun sebetulnya bisa.
5. Tidak mudah menyusut atau memuai
Material baja tipis, nyaris tidak punya nilai muai dan susut, sehingga tidak akan berubah meskipun cuaca panas maupun dingin ekstrem. Sementara rangka atap yang terbuat dari kayu lebih rawan memuai dan menyusut seiring jalannya pemakaian dan cuaca.
6. Proses pengerjaan/pembuatan lebih cepat
Kelebihan lainnya jika rumah kita menggunakan rangka baja tipis ialah cenderung lebih cepat dibuat dibandingkan rangka kayu yang memerlukan penghalusan dan sebagainya. Bahan baja ini hanya memerlukan pengukuran yang presisi dan bentuknya pas lalu disambungkan sudah cukup bisa dipakai.
7. Tidak perlu pengecatan
Perawatannya juga tidak memerlukan pengecatan sehingga budget bisa dialokasikan ke yang lain. Karakteristiknya yang tahan terhadap karat membuatnya tidak perlu dilakukan pengecatan.
8. Baja ringan material yang ramah lingkungan
Rangka atap yang menggunakan bahan baja ini, lebih ramah lingkungan daripada kayu karena jadi mengurangi penggunaan kayu yang diambil dari hutan.
Selain itu, bahan bekas atap yang menggunakan bahan ini, juga masih bisa didaur ulang untuk dibuat kerajinan tertentu seperti gerobak dan sebagainya.
Itu tadi 8 kelebihan atap baja ringan jika diaplikasikan pada rumah hunian. Sekarang kita bahas kekurangannya.
Kelemahan Baja Ringan untuk Atap Rumah
Baja ringan merupakan satu dari sekian banyak material yang bisa dan biasa dipakai untuk membuat konstruksi atap rumah. Kelemahan atap baja ringan sendiri memang lebih sedikit dibandingkan dengan material dari kayu.
Namun demikian tentunya tidak ada material bangunan yang benar-benar sempurna. Anda setidaknya harus paham berbagai kelebihan dan kelemahan atap baja ringan ini terutama ketika sedang dilema untuk memilih antara kayu atau baja ringan sebagai atap.
Kita tahu bahwa material baja ringan sendiri secara kekuatan sudah teruji. Dari sisi kemudahan pemasangan dan bobotnya yang ringan juga turut menjadi nilai plus dari material atap yang satu ini.
Sayangnya, tidak ada material bangunan yang sempurna. Termasuk material ini. Berikut daftar kekurangannya rangka atap yang menggunakan material baja tipis.
1. Perlu perhitungan yang matang agar tidak mengacaukan struktur
Karena strukturnya yang seperti jaring, bila ada salah satu bagian struktur yang salah hitung, maka akan menyeret bagian lainnya.
Maksudnya jika salah satu bagian kurang memenuhi syarat keamanan, maka risiko kegagalan bisa terjadi secara keseluruhan. Sedikit kesalahan struktur pada rangka atap baja ringan akan memberikan dampak holistik pada kerangka atapnya.
2. Motif terbatas dan tidak bisa dibuat ukiran
Rangka atap baja ringan tak lebih fleksibel daripada rangka kayu dalam hal pemotongan, sehingga tidak bisa menjadi berbagai macam bentuk pada profil-profil tertentu.
Selain itu, rangka baja ringan juga tidak bisa diukir untuk menunjukkan kesan artistik sebagaimana rangka kayu.
Pengukiran rangka atap, umumnya banyak ditemui pada struktur bangunan di Bali, karena masyarakat di sana kerap mengukir ornamen rumah yang mengandung nilai filosofis tertentu.
3. Baja ringan belum terbukti ramah lingkungan
Belum dipastikan baja ringan 100% ramah lingkungan, karena masih perlu banyak pembuktian. Selama ini jarang sekali dipublikasikan bagaimana proses pembuatan material baja ringan tersebut.
Apakah bahan yang mereka gunakan juga ramah lingkungan? Dari mana dan bagaimana mereka mendatangkan bahan-bahan pembuatnya? Apakah pabriknya sendiri sudah bisa mengolah limbah sesuai standar AMDAL atau belum.
4. Kurang bagus untuk jadi rangka atap model ekspos
Penggunaan rangka baja ringan kurang menarik jika di tampilkan atau di expose secara terbuka, namun hal ini masih bisa di siasati dengan cara desain yang bagus jika ingin di tampilkan secara terbuka.
Bila tidak, maka rangka baja ringan yang berbentuk jaring, sebaiknya dilengkapi dengan plafon penutup supaya terkesan rapi dan menarik.
Perhitungan dalam konstruksi baja ringan sangat ketat, karena semua rangkaian saling berhubungan dan saling terpengaruh.
5. Harus dipasang oleh orang yang ahli
Salah satu kelemahan yang ada pada atap baja ringan adalah pemasangannya yang tidak semudah yang dibayangkan. Tahapan membuat atap baja ringan paling krusial adalah pada pengukuran tiap rangka dan memasangnya menjadi struktur sempurna.
Setidaknya, atap baja ringan harus dipasang oleh tukang yang sudah ahli dan berpengalaman. Bila tidak maka akan banyak risiko dalam proses pemasangannya yang bisa berakibat fatal. Seperti malkonstruksi, kejadian bangunan ambruk, dan sebagainya.
Memilih baja ringan sebagai material atap rumah memang ada plus minusnya. Meski secara kelebihan lebih banyak ketimbang material kayu, namun baja ringan punya sisi minusnya sendiri.
Diantara kekurangan yang sering dijumpai adalah pengukurannya harus presisi agar tidak sampai merusak struktur atap secara keseluruhan.
Lima poin tentang kelemahan atap baja ringan di atas bukan berarti bertujuan untuk melarang Anda untuk memilihnya. Namun lebih pada sebagai pertimbangan lebih seandainya nanti Anda pilih sudah tahu kekurangannya adalah pada hal-hal tersebut.
Kesimpulan:
Sepertinya sudah banyak yang tahu kegunaan, keunggulan dan kelemahan atap baja ringan. Meski belum semasif kayu, faktanya rangka atap baja ringan ini tak kalah pamornya.
Bahan material ini sangat mudah kita temukan aplikasinya di berbagai konstruksi bangunan. Seperti pada rumah, sekolah, masjid atau gedung lainnya. Ini membuktikan bahwa material ini bagus untuk atap dan sudah diakui banyak orang.
Tinggal Anda sekarang apakah akan mengikuti jejak mereka-mereka yang sudah atap baja ringan atau tidak. Selain kelebihan, pertimbangkan juga kelemahannya ya.
Mungkin itu saja ulasan dari kami tentang kelebihan dan kekurangan untuk rangka atap rumah. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa. (ls) editor: RN, ND.