5 Kelebihan Atap Pelana Dibanding Jenis Atap Lain

Kelebihan atap pelana ada pada bentuknya yang simpel. Yaitu dengan menyerupai pelana kuda. Dari berbagai model atap rumah yang populer di Indonesia, konsep atap dengan bentuk pelana adalah model yang paling sederhana.

Bentuk atap rumah yang menyerupai pelana kuda ini, hanya memiliki dua sisi miring, sementara sisi lainnya berupa dinding segitiga. Kemiringan atap ini sekitar 35 derajat sehingga dapat menciptakan ruangan dalam plafon.

Atap bergaya pelana memiliki daya serap radiasi dan panas yang baik untuk digunakan di daerah tropis. Atap berkonsep pelana juga dapat digunakan untuk rumah bergaya tradisional maupun modern.

Selain sederhana dan cocok untuk berbagai jenis rumah, nyatanya atap rumah dengan gaya ini, banyak keunggulannya. Berikut ini kelebihannya jika diterapkan pada rumah hunian.

5 Keunggulan Atap Pelana untuk Rumah Hunian

5 Kelebihan Atap Pelana Dibanding Jenis Atap Lain

Berikut ini beberapa keunggulan dan kelebihan desain rumah dengan model atap pelana. Tentunya, kelebihan tersebut hanya bisa diperoleh, jika Anda menerapkannya di rumah hunian.

1. Pengerjaannya lebih cepat

Konstruksi yang sederhana membuat proses pengerjaan keseluruhan rumah menjadi jauh lebih cepat. Selain itu, atap yang tergolong sederhana ini juga dapat dikembangkan ke dalam berbagai bentuk. Kemiringan atap rumah juga dapat disesuaikan, baik itu menjulang tinggi atau landai.

Idealnya, kemiringan atap bergaya pelana antara 30 hingga 40 derajat. Terlalu landai akan membuat air hujan tidak dapat mengalir. Sebaliknya, jika terlalu curam, maka akan berisiko lepasnya genteng rumah.

Namun, jika Anda menginginkan atap berbentuk curam, Anda bisa memilih material penutup yang diperkuat dengan sekrup dan genteng yang ringan. Untuk keindahannya, Anda dapat memberikan aksesoris pada bagian dinding segitiganya.

2. Kebutuhan bahan sedikit

Karena konstruksinya lebih sederhana dan bahan yang digunakan lebih sedikit, maka biaya dan pemakaian atap jauh lebih murah ketimbang jenis atap lainnya. Apalagi, jika Anda menggunakan gewel.

Gewel adalah penyangga atap pengganti kuda-kuda kayu. Berbagai material dapat digunakan untuk menutup bagian atap bentuk pelana ini, mulai dari genteng tanah liat, beton ringan, hingga genteng metal.

3. Kecilnya risiko bocor

Berbentuk atap rumah dengan model pelana, memiliki risiko bocor yang lebih kecil. Tidak ada pertemuan arah air yang berbeda, sehingga tidak atap dengan konsep ini tidak membutuhkan adanya talang. Namun, Anda harus cermat memilih kemiringan atapnya. Jika terlalu landai, air hujan dapat tetap tergenang dan menyebabkan kebocoran.

4. Memiliki Daya Serap Panas yang Baik

Kelebihan lainnya, atap bergaya pelana juga memiliki daya serap terhadap panas matahari yang baik. Meskipun hal ini juga dipengaruhi oleh bahan material atap yang digunakan, namun ruang kosong yang tercipta di antara atap dan plafon juga dapat berfungsi sebagai penetralisir hawa panas dari atas.

Karena atap bergaya ini memiliki bentuk miring, maka akan menciptakan suatu ruangan kosong yang agak luas di antara atap dan plafon. Udara yang terkumpul di ruang inilah yang akan mengurangi radiasi panas matahari yang mengalir ke ruangan di bawahnya.

5. Cocok Diterapkan untuk Berbagai Desain Rumah

Rumah dengan Atap pelana bersifat fleksibel. Artinya, atap ini bisa anda terapkan baik untuk rumah bergaya minimalis, tradisional, modern, hingga mewah.

Hal ini tidak terlepas dari bentuknya yang sederhana sehingga bisa disesuaikan dengan unsur-unsur desain rumah dengan sangat mudah.

Demikian ulasan kami tentang kelebihan desain atap pelana pada rumah hunian. Semoga bermanfaat. (ls) Editor: AL, ND

Lutfi N

Menulis seputar property sejak tanggal 7 Agustus 2016. Hobby menulis dan membaca. Bacaan seputar konsep hunian. Topik yang disukai adalah topik yang mengedepankan kenyamanan tempat tinggal.

All Post | Website